siapakah artis korea favoritemu?

lee min ho :)

lee min ho :)

Pages

Selasa, 08 Januari 2013

soal PG kepemimpinan dalam organisasi


1. yang termaksud teori PATH-GOAL dibawah ini adalah :
a. kepemimpinan suportif               c. pembangunan
b. eksekutif                                        d. kecerdasan
jawab : a

2. kekuatan internal dan eksternal merupakan pengertian dari :
a. kekuatan                                        c. motivasi
b.kecerdasan                                     d. kepemimpinan
jawab : c
3. tokoh yang mengikhtisar 4 ciri utamayang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi adalah:
a. Fred fiedler                                    c. Ronald lippit
b. Keith davis                                     d. Ralph k.white
jawab : b

soal essay kepemimpinan dalam organisasi

1. apa yang dimaksud dengan kepemimpinan : Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seseorang individu, bukan fungsi situasi,teknologi, atau dukungan masyarakat. Hal ini mengandung pengertian dasar bahwa penelitian penelitian kepemimpinan selalu condong menyatakan bahwa individu merupakan sumber kegiatan-kegiatannya.
2.   motivasi adalah :  Motivasi dapat di definisikan sebagai suatu yang terdiri dari kekuatan internal dan eksternal.  Motivasi internal ditentukan oleh orang itu sendiri dan didasarkan atas kebutuhan dan keinginannya. Motivasi eksternal dipengaruhi oleh factor-faktor seperti gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, penghargaan, kenaikan pangkat, dan sebagainya.
3. Keith davis mengikhtisarkan ada 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi :
- kecerdasan. Penelitian penelitian pada umumnya menunjukan bahwa seseorang pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada pengikutnya, tetapi tidak sangat berbeda.
- kedewasaan social dan hubungan social yang luas. Pemimpin cenderung mempunyai emosi yang stabil dan dewasa atau matang, serta mempunyai kegiatan kegiatan dan perhatian yang luas.
- motivasi diri dan dorongan berprestasi. Pemimpin secara relative mempunyai motivasi dan dorongan berprestasi yang tinggi. Mereka bekerja keras lebih untuk intrinsic  daripada ekstrinsik.
- sikap sikap hubungan manusiawi. Seorang pemimpin yang sukses akan mengakui harga diri dan martabat pengikut pengikutnya mempunyai perhatian yang tinggi dan berorientasi pada karyawan.

Kepemimpinan dalam Organisasi III

GAYA GAYA KEPEMIMPINAN
    Pendekatan “sifat” mencoba untuk menjelaskan apa itu pemimpin. Pendekatan lain untuk memahami kepemimpinan yang sukses memusatkan diri pada apa yang dilakukan seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Secara relative ada 3 gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu otokratis, demokratis atau partisipatif dan laissez-faire, yang semuanya pasti mempunyai kelemahan kelemahan dan keuntungannya.
      Perbedaan gaya kepemimpinan dalam organisasi akan mempunyai pengaruh yang berbeda pula pada partisipasi individu dan perilaku kelompok. Sebagai contoh, partisipasi dalam pengambilan keputusan pad gaya kepemimpinan demokratis akan mempunyai dampak pada peningkatan hubungan manajer dan bawahan, menaikan moral dan kepuasan kerja, dan menurunkan ketergantungan terhadap pemimpin.
     Kepemimpinan otokratis lebih banyak menghadapi masalah pemberian perintah kepada bawahan. Kepemimpinan demokratis cenderung mengikuti pertukaran pendapat antar orang orang yang terlibat.





IMPLIKASI GAYA DARI BERBAGAI STUDI KALSIK DAN TEORI MODERN

Studi dan teori klasik maupun modern yang telah dibahas dimuka secara langsung atautidak langsung mempunyai implikasi pada gaya kepemimpinan. Sebagai contoh, studi hawthrone diinterpretasikan dalam istilah istilah gaya pengawasan, dan teori x dari douglas mcgregor mencerminkan gaya otokratis dan teori y nya menunjukan gaya kepemimpinan humanistic. Studi ohio state mengidentifikasikan perhatian dan struktur pengambilan inisiatif yang menjadi fungsi fungsi kepemimpinan utama. Baik teori teori sifat maupun kelompok juga mempunyai implikasi secara tidak langsung pada gaya, dan gaya manusiawi dan orientasinya memainkan peranan langsung dalam teori contingency fiedler. Konsepsualisasi “path-goal” sepenuhnya tergantung pada gaya gaya kepemimpinan direktif, suportif,partisipatif, dan orientasi-prestasi.

Gaya gaya managerial grid
     Salah satu pendekatan yang sangat popular untuk mengidentifikasikan berbagai gaya kepemimpinan para manajer praktisi adalah penggunaan “managerial grid” yang dikemukakan oleh Robert R. blake dan jane S. mouton. Menunjukan bahwa dua dimensi jaringan adalah perhatian trhadap produksi sepanjang horizontal. Dua dimensi ini ekuivalen dengan fungsi fungsi perhatian dan struktur pengambilan inisiatif yang diidentifikasikan studi ohio state, dan gaya gaya orientasi karyawan dan orientasi produksi yang digunakan dalam studi Michigan.
      Lima gaya dasar yang diidentifikasikan dalam jaringan menunjukan berbagai macam kombinasi perhatian terhadap karyawan dan produksi. Manajer 1.1 mempunyai perhatian minimum terhadap karyawan dan produksi, dimana kadang kadang disebut gaya “improverished’. Kebalikannya adalah manajer 9.9 individu ini mempunyai perhatian maksimum terhadap karyawan dan produksi.




Model tiga dimensional

      Jringan blake dan mouton mengidentifikasikan gaya seorang manajer tetapi tidak secara langsung berkaitan dengan efektivitas. William J. reddin seorang professor dan konsultan kanada, telah  menambah dimensi ketiga atau efektivitas pada modelnya. Disamping memaskan dimensi efektivitas, dia juga mempertimbangkan dampak situasional pada gaya yang sesuai.gaya ini secara mendasar sama dengan yang diidentifikasikan oleh blake dan mouton. Hal penting yang dikemukakan reddin  bahwa setiap gaya tersebut dapat efektif atau tidak efektif tergantung pada situasi.

GAYA GAYA EFEKTIF
1. eksekutif. Gaya ini memberikan perhatian besar baik terhadap tugas maupun karyawan. Manajer yang menggunakan ini adalah motivator yang baik, menetapkan standart tinggi,dll.
2. pembangunan. Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan perhatian minimum terhadap tugas.manajer yang menggunakan ini mempunyai kepercayaan penuh terhadap karyawan terutama untuk mengembangkan mereka.
3. orokrat penuh kebijakan. Gaya ini member perhatian maksimum terhadap karyawan. Manajer yang menggunakan gaya ini mengetahui secara tepat apa yang diinginkan dan cara untuk memperolehnya tanpa menyebabkan timbulnya kebencian.
4. birokrat. Gaya ini memberikan perhatian minimum baik terhadap tugas maupun karyawan manajer yang menggunakan gaya ini terutama berkepentingan dengan peraturan peraturan dan menginginkan terpelihara dan terkendalinya situasi melalui penggunaan ketentuan,prosedur, dan perintah secara tepat.

Teori kepemimpinan dalam organisasi II


Teori kelompok

      Teori kelompok dalam kepemimpinan dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social. Teori menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya. Kepemimpinan itu merupakan suatu proses pertukaran antara pemimpin dan pengikutnya yang juga melibatkan konsep sosiologi tentang peranan yang diharapkan kedua belah pihak.
Bila kita lihat data penelitian yang pernah dilakukan, kita akan menemui data data yang menunjukan bahwa para pemimpin yang selalu memperhatikan dan memperhitungkan bawahannya. Hal ini mempunyai dampak positif pada sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja.tetapi bagaimanapun juga tanpa mengurangi arti penemuan ini terdapat kenyataan bahwa masih terdapat variable-variabel penting lainnyadalam proses kepemimpinan, seperti cirri cirri seorang pemimpin dan variable variable situsional.

Teori situasional

      Fred fiedler telah mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektivitas kepemimpinan, yang dikenal sbagai contingency model of leadership effectiveness. 3 model ini menjelaskan hubungan antra gaya kepemimpinan dan situasi yang menguntungkan atau menyenangkan. Situasi situasi tersebut digambarkan oleh fiedler dalam tiga dimensi empiric yaitu
1. hubungan pimpinan anggota
2. tingkat struktur tugas
3. posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan melalui wewenang formal. Situasi situasi itu menguntungkan bagi pemimpin bila ketiga dimensi diatas adalah berderajat tinggi. Bila situasi terjadi sebaliknya maka sangat tidak menguntungkan bagi si pemimpin.


TEORI PATH-GOAL
      Telah diakui secara luas bahwa teori kepemimpinan dikembangkan dengn mempergunakan kerangka dasar teori motivasi. Ini merupakan pengembangan yang wajar, sebab kepemimpinan itu erat hubungannya dengan motivasi di satu pihak dan dengan kekuasaan di pihak lain. Teori path-goal ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan 4 tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin, yaitu :
1. kepemimpinan direktif.  Bawahan tau secara jelas apa yang diharapkan dari mereka dan perintah perintah khusus diberikan oleh pemimpin. Disini tidak ada partisipasi oleh bawahan. Hasil penemuan menyatakan bahwa gaya kepemimpinan direktif mempunyai hubungan yang positif dengan kepuasan dan harapan bawahan yang melakukan pekerjaan mendua, dan mempunyai hubungan yang negative dengan kepuasan dan harapan bawahan yang melakukan tugas tugas jelas.
2. kepemimpinan suportif. Pemimpin yang selalu bersedia menjelaskan, sebagai teman, mudah didekati dan menunjukan diri sebagai orang sejati bagi bawahan. Gaya kepemimpinan ini mempunyai pengaruh yang sangat positif pada kepuasan bawahan yang bekerja dengan tugas tugas yang penuh tekanan,frustasi dan tidak memuaskan.
3. kepemimpinan partisipatif. Pemimpin meminta dan menggunakan saran saran bawahan, tetapi masih membuat keputusan. Kebanyakan studi dalam organisasi industry manufaktur menyimpulkan bahwa dalam tugas tugas yang tidak rutin karyawan lebih puas dibawah pimpinan yang partisipatif daripada pemimpin yang non partisipatif.
4. kepemimpinan orientasi-prestasi. Pemimpin mengajukan tantangan dengan tujuan yang menarik bagi bawahan dan merangsang bawahan untuk mencapai tujuan tersebut serta melaksanakannya dengan baik.
Jadi, gaya gaya kepemimpinan ini dapat dipergunakan oleh pemimpin yang sama dalam berbagai situasi yang berbeda. Baik model fiedler maupun teori path-goal memasukkan tiga variable penting dalam kepemimpinannya, yaitu : pemimpin, kelompok dan situasi.



Kepemimpinan sebagai system pengaruh
Sisiem interaksi antar pemimpin, kelompok dan situasi. Pemimpin mempengaruhi kelompok dan situasi. Kelompok mempengaruhi pemimpin dan situasi. Situasi mempengaruhi pemimpin dan kelompok. Jadi tiap tiap sub system mempengaruhi dan dipengaruhi oleh subsistem yang lain.model system pengaruh ini tampaknya merupakan model yang secara paling akurat menguraikan apa itu poses kepemimpinan.

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


Motivasi dapat di definisikan sebagai suatu yang terdiri dari kekuatan internal dan eksternal.  Motivasi internal ditentukan oleh orang itu sendiri dan didasarkan atas kebutuhan dan keinginannya. Motivasi eksternal dipengaruhi oleh factor-faktor seperti gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, penghargaan, kenaikan pangkat, dan sebagainya.
     Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan , hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang (lemah). Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi (membujuk) orang-orang lain untuk mencapai tujuan dengan antusias.

      TEORI TEORI KEPEMIMPINAN

Banyak penelitian dan studi yg telah dilakukan untuk mengungkapkannya, tiga terpenting diantaranya adalah :
1. studi lippit dan white. Studi yang dilakukan oleh Ronald lippit dan Ralph k.white pada akhir tahun 1930-an ini, dilakukan terhadap berbagai kelompok hobby nak anak yang berumur sepuluh tahun, masing masing kelompok dipimpin oleh pemimpin yang mempunyai gaya ( style) yang berbeda beda. Yaitu otoriter, demokratis atau laissez-faire.
2. studi ohio state. Biro penelitian bisnis di ohio state university mencoba menganalisa bermacam macam dimensi perilaku pemimpin yang efektif dalam berbagai kelompok dan situasi. Penelitian ini menggunakan kuesioner deskripsi perilaku pemimpin dan dengan memberikan berbagai macam situasi kepemimpinan. Hasilnya telah ditemukan dua dimensi utama yang selalu muncul. Yaitu, perhatian dan struktur pengambilan inisiatif.
3. studi early Michigan. Studi ini dilakukan oleh pusat penelitian survey university of Michigan pada tahun 1947. Studi ini bertujuan untuk menentukan prinsip prinsip yang

mempengaruhi produktivitas kelompok kerja dan kepuasan para anggota kelompok atas dasar partisipasi yng mereka berikan.
Teori sifat kepemimpinan
   
      Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seseorang individu, bukan fungsi situasi,teknologi, atau dukungan masyarakat. Hal ini mengandung pengertian dasar bahwa penelitian penelitian kepemimpinan selalu condong menyatakan bahwa individu merupakan sumber kegiatan-kegiatannya.
Keith davis mengikhtisarkan ada 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi :
1. kecerdasan. Penelitian penelitian pada umumnya menunjukan bahwa seseorang pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada pengikutnya, tetapi tidak sangat berbeda.
2. kedewasaan social dan hubungan social yang luas. Pemimpin cenderung mempunyai emosi yang stabil dan dewasa atau matang, serta mempunyai kegiatan kegiatan dan perhatian yang luas.
3. motivasi diri dan dorongan berprestasi. Pemimpin secara relative mempunyai motivasi dan dorongan berprestasi yang tinggi. Mereka bekerja keras lebih untuk intrinsic  daripada ekstrinsik.
4. sikap sikap hubungan manusiawi. Seorang pemimpin yang sukses akan mengakui harga diri dan martabat pengikut pengikutnya mempunyai perhatian yang tinggi dan berorientasi pada karyawan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More