GAYA GAYA KEPEMIMPINAN
Pendekatan “sifat” mencoba
untuk menjelaskan apa itu pemimpin. Pendekatan lain untuk memahami kepemimpinan
yang sukses memusatkan diri pada apa yang dilakukan seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi
bawahannya. Secara relative ada 3 gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu
otokratis, demokratis atau partisipatif dan laissez-faire, yang semuanya pasti
mempunyai kelemahan kelemahan dan keuntungannya.
Perbedaan gaya kepemimpinan
dalam organisasi akan mempunyai pengaruh yang berbeda pula pada partisipasi
individu dan perilaku kelompok. Sebagai contoh, partisipasi dalam pengambilan
keputusan pad gaya kepemimpinan demokratis akan mempunyai dampak pada
peningkatan hubungan manajer dan bawahan, menaikan moral dan kepuasan kerja,
dan menurunkan ketergantungan terhadap pemimpin.
Kepemimpinan otokratis lebih
banyak menghadapi masalah pemberian perintah kepada bawahan. Kepemimpinan
demokratis cenderung mengikuti pertukaran pendapat antar orang orang yang
terlibat.
IMPLIKASI GAYA DARI BERBAGAI STUDI KALSIK DAN TEORI MODERN
Studi dan teori klasik maupun modern yang telah dibahas dimuka secara
langsung atautidak langsung mempunyai implikasi pada gaya kepemimpinan. Sebagai
contoh, studi hawthrone diinterpretasikan dalam istilah istilah gaya
pengawasan, dan teori x dari douglas mcgregor mencerminkan gaya otokratis dan
teori y nya menunjukan gaya kepemimpinan humanistic. Studi ohio state
mengidentifikasikan perhatian dan struktur pengambilan inisiatif yang menjadi
fungsi fungsi kepemimpinan utama. Baik teori teori sifat maupun kelompok juga
mempunyai implikasi secara tidak langsung pada gaya, dan gaya manusiawi dan
orientasinya memainkan peranan langsung dalam teori contingency fiedler.
Konsepsualisasi “path-goal” sepenuhnya tergantung pada gaya gaya kepemimpinan
direktif, suportif,partisipatif, dan orientasi-prestasi.
Gaya gaya managerial grid
Salah satu pendekatan yang
sangat popular untuk mengidentifikasikan berbagai gaya kepemimpinan para
manajer praktisi adalah penggunaan “managerial grid” yang dikemukakan oleh
Robert R. blake dan jane S. mouton. Menunjukan bahwa dua dimensi jaringan
adalah perhatian trhadap produksi sepanjang horizontal. Dua dimensi ini
ekuivalen dengan fungsi fungsi perhatian dan struktur pengambilan inisiatif
yang diidentifikasikan studi ohio state, dan gaya gaya orientasi karyawan dan
orientasi produksi yang digunakan dalam studi Michigan.
Lima gaya dasar yang
diidentifikasikan dalam jaringan menunjukan berbagai macam kombinasi perhatian
terhadap karyawan dan produksi. Manajer 1.1 mempunyai perhatian minimum
terhadap karyawan dan produksi, dimana kadang kadang disebut gaya
“improverished’. Kebalikannya adalah manajer 9.9 individu ini mempunyai
perhatian maksimum terhadap karyawan dan produksi.
Model tiga dimensional
Jringan blake dan mouton
mengidentifikasikan gaya seorang manajer tetapi tidak secara langsung berkaitan
dengan efektivitas. William J. reddin seorang professor dan konsultan kanada,
telah menambah dimensi ketiga atau efektivitas
pada modelnya. Disamping memaskan dimensi efektivitas, dia juga
mempertimbangkan dampak situasional pada gaya yang sesuai.gaya ini secara
mendasar sama dengan yang diidentifikasikan oleh blake dan mouton. Hal penting
yang dikemukakan reddin bahwa setiap
gaya tersebut dapat efektif atau tidak efektif tergantung pada situasi.
GAYA GAYA EFEKTIF
1. eksekutif. Gaya ini memberikan perhatian besar baik terhadap tugas
maupun karyawan. Manajer yang menggunakan ini adalah motivator yang baik,
menetapkan standart tinggi,dll.
2. pembangunan. Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan
dan perhatian minimum terhadap tugas.manajer yang menggunakan ini mempunyai
kepercayaan penuh terhadap karyawan terutama untuk mengembangkan mereka.
3. orokrat penuh kebijakan. Gaya ini member perhatian maksimum terhadap
karyawan. Manajer yang menggunakan gaya ini mengetahui secara tepat apa yang
diinginkan dan cara untuk memperolehnya tanpa menyebabkan timbulnya kebencian.
4. birokrat. Gaya ini memberikan perhatian minimum baik terhadap tugas
maupun karyawan manajer yang menggunakan gaya ini terutama berkepentingan
dengan peraturan peraturan dan menginginkan terpelihara dan terkendalinya
situasi melalui penggunaan ketentuan,prosedur, dan perintah secara tepat.